Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Harapan, Ambisi dan Rasa Syukur

Selalu ada yang ingin kau bangkitkan : Harapan. Harapan bagaikan sepotong roti yang kau simpan dari pagi untuk menyambung hidupmu disiang hari, harapan seperti kaldu yang mebuat sup panas terasa menyegarkan saat dingin malam turun menyapa bumi, harapan adalh alasan mengapa manusia harus terus berjalan kedepan. Karena Harapan adalah desis lirih ketika tanah gersang disapa oleh rintik hujan.  Selalu ada yang ingin kau kejar : Ambisi. Ambisi bagaikan tetes peluh yang terus kau sambung hingga persimpangan. Menahanya membuatmu  seperti menelaan sepotong agar-agar tanpa kau kunyah. Kenyang, namun apakah kamu menikmatinya?. Ambisi seperti bara api, memegangnya enggan namun dia adalah bahan bakar. Selalu ada yang kau lupakan : Syukur. Syukur bagaikan  kancing kemejamu di pagi hari, menjadi titk temu antara ambisi dan harapan. Membuat keduanya tampak padu dan harmonis. Karena syukur mampu memelihara ambisi dan membangkitkan harapan dengan jalan mengingat ...