Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Demi Hujan di Bulan Juni

Bahwa setiap manusia memang tidak bisa berdiri sendiri. Tuhan mengajarkan kita jika hidup memang semestinya untuk bersama, berlari sendiri hanya membuat kita terlihat seperti kuda jantan liar  yang berlari, mengamuk dan meninggalkan banyak hal dibelakang. berpikir seolah olah kecepatan dan kekuatan adalah segala-galanya. mengejar sesuatu yang imajiner, fana dan masih samar-samar. karena Manusia memang tidak sekuat itu. demi hujan di bulan juni : berhentilah menjadi seseorang yang menangis dibawah hujan- sembari berharap agar berbagai kesedihan tersamarkan. berhentilah sendiri.  

Terkadang Lupa

Anak kecil berlari ditengah padang   ilalang yang luas. Sang ibu terlihat sedikit menunduk sembari menyiangi ladangnya yang gersang. Tidak ada padi kali ini karena kemarau yang datang terlalu lama. Bahkan tanpa padi itu sang ibu masih saja menyiangi sawahnya, mencabuti gulma yang bahkan tidak mengganggu tanaman apapun. Sang ibu terlihat sangat khidmat sang ibu terus melakukanya meski saat ini terik. Sang anak masih saja berlari. Menerabas semak sembari mengayunkan ranting   pohon oak yang ia pungut di perjalan ke udara.   Berlari .. berlari.. dan terus berlari sembari mengembangkan tawanya. Hari mulai sore, sang anak berlari terlampau jauh. Fajar sudah mulah menyusup perlahan di ufuk barat. Ia lupa bahwa sang ibu saat ini pastilah mulai mnghawatirkannya.     Sang anak pun memutuskan untuk kembai dan menemui ibunya yang ada ditepian ladang. Sang ibu ternyata belum berpindah. Terpaku pada titik yang sama saat sang ibu memulainya dan masih-saja-menyiangi-gu...