Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Manusia lilin didepan cermin

Perihal orang-orang yang mencintai kesedihan. Dalam kesunyian, dia menghapus sisa-sisa kebahagian di depan cermin. Dalam kegelapan, dia menjadikan tubuhnya lilin. Terang,  menyala, kemudian mencair dalam putus asa. Teruntuk kerja, Suatu saat nanti akan tiba saatnya saat kau pada akhirnya sadar bahwa adalah aku adalah orang yang mencintaimu dengan begitu sabar. Teruntuk kamu, Maaf jika aku hanya datang dan terus bercerita tentang keluh kesah. Hanya bisa memhadiahimu membisaikan seikat masalah Teruntuk kamu dan kerja Aku harus bertahan. Karena kamu adalah hulu dari semua alasan Setidaknya sadarlah.. Meski aku harus mencintaimu denga ter-engah-engah.. Salam - manusia lilin didepan cermin

Selalu ada tempat untuk kembali

"Langit tidak selalu biru" katamu. Memang benar benar, langit biru adalah sebuah pengharapan.  namun apakah kita memang selalu membutuhkan langit yang biru? Tentu jawabnya tidak, langit boleh saja hijau-kuning-merah-ungu, kelabu boleh jadi. Namun  setiap darikita selalu memiliki "rumah" sebagai tempat untuk kembali. Kamu ? Boleh jadi adalah rumah untuk berlindung  dari  seluruh sendu-kelu-resah yang hadir sepanajng hari. Tempat bernaung untuk menutup pagi-siang-sore-nyaris-petang dari hiruk pikuk dan peliknya  kerja. Bagaimana dengan aku (?), Boleh jadi iya, boleh jadi tidak. Aku tidak (atau bisa jadi belum) tau. Namun aku berjanji suatu hari nanti, kita akan "kembali". Menyusun harapan-harapan yang (mungkin) kita telah lupakan. Menjadi rumah bagi masing masing.  untuk tempat berlindung dari berbagai  keresahan. Menjadi tempat berbagi kebahagian meski hanya dari sepotong roti tau secangkir kopi yang tak seberapa, namun menenangkan. Tentang...

Lupa untuk apa (?)

Ada lelah dalam setiap jerih yang kita upayakan. Ada sabar yang sering kali kita lewatkan,  Ada syukur yang tak-sekali-kita lupa petik dari setiap permasalahan. Ada harapan yang disiangi-pelan pelan. Percayalah.. terkadang kita lupa (atau mungkin pura-pura lupa ?) untuk apa kita diciptakan.