Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Dari Balik Jendela

dari jendela aku, aku hanya bisa berprasangka, Kenapa hari ini tak seteduh biasanya. Dari balik jendela itu aku menerka-nerka, Seperti si-fulan mengharap matahari terbit dari utara. Menyimpan sedikit rasa cemburu pada matahari, Yang selalu saja bisa menyapamu di siang hari. Melipat segenggam kesal pada angin yang senantiasa mampu membelaimu sepanjang hari. Dibalik samar itu, Aku melihatmu.. Berbisik lirih dalam hati, agar kuat menahan rindu. Tapi .. nyatanya aku masih tetap mampu memandangimu dari kejauhan, Tanpa berhenti untuk terus mendoakan.. nyatanya aku masih bisa menjaga perasaan. agar setidaknya rasa itu tetap tumbuh serupa harapan. karena jauh di dalam hati, aku percaya bahwa kau memang pantas untuk segala pengorbanan. Pada rintik gerimis aku benci. Datang tanpa permisi, mencibirku sepanjangg hari. Tentang foto:  saya ambil dari Google.

Sinar Senja

sore ini jingga datang memenuhi langit lebih awal.. menyapa senja, dan menentramkan hati yang tengah banal..  menghasilkan bias cahaya yang terasa hangat  bagi mereka yang telah berkerja memeras keringat.. cahaya jingga datang memeberi makna.. memeluk  pulang  hati  para kelana..  senja seperti segelas kopi tanpa gula .. tempatku merebahkan setumpuk lelah setelah kerja.. sejatinya senja hanya datang sekelebat memberi tenang seketika, lalu hilang begitu saja aku benci, senja datang dan pergi sesuka hati meski aku tau dia kan datang lagi..esok hari..

Serupa Namun Tak Sama

Aku senang berdialog denganmu.. namun  bukan karena kamu tau segalanya, aku senang bercengkrama denganmu, namun bukan karena kamu bisa menceritakan cerita paling jenaka didunia , aku senang mendengarkanmu bercerita, namun bukan karena kamu boleh jadi  adalah pendongeng ulung yang mampu membuai dan mengantarkan anak anak lucu itu terlelap dalam peraduanya.. aku senang memandangi wajahmu..  namun bukan karaean parasmu yang ayu,.. aku suka melihat sepatu coklat bulukmu, .. aku suka kuncir rambut ungu-birumu.. aku suka setika dengan cemberut kamu memainkan ujung kacamatamu.. aku suka melihat polahmu ketika mengingat ngingat apa yang mungkin saja kau lupakan atau mungkin saja  kau tinggalkan.. karena disaat itu sejenak dirimu  mengingatkanku pada ke-aku-anku. aku melihat kesederhanaanmu.. aku melihatmu.. yang apa adanya.. Tentang gambar : Starry Night over the Rhone, c. 1888 (Vincent Van Gogh)

Serupa Hujan, Rindu datang sewaktu-waktu

Pagi ini, hujan turun malu malu. Menyapa tanah dengan lembut serupa harapan. Menghadirkan nyaman bagi para bapak yang lelah memeras keringat untuk mengahadiahi setumpuk kebahagian  bagi anak –anak mereka. Menyinpan dengan rapat perkara lelah, malu dan rasa mau-mati-saja rapat-rapat  agar dengan mantap mampu menghadirkna senyum yang paling manis untuk anaknya. Untuk istrinya, meski tergadang secangir the panas absen saat sang bapak pulang kerumah. Sore  itu, waktu menunjukan pukul 4 sore. matahari muncul  perlahan  mengapus mendung dan menutup gerimis dengan  perlahan . Cahaya putih  muncul malu-malu serupa lampu   minyak yang dibawa petani untuk untuk mencari air irigasasi dipagi hari. Langit masih berawan meski hangat mulai masuk perlahan. Dibawah kanopi rumah sederhana itu , sang bapak mengajak sang anak bermain puzzle . hadiah yang dikumpulkan dengan sabar dari ratusan kotak susu sapi yang dengan susah payah dibelikan sang bapak se...

Waktu

ada biru disetiap sendu.. ada  sesal   disetiap kelu .. ada kelabu dalam setiap haru.. ada kamu, yang masih saja datang meski waktu telah berlalu  Cerita tentang foto : sebuah pagi di puncak sumbing yang magis, jawa tengah 

Halo, Pagi!

Halo, apakabar kamu. yang dengan setia menyapa setiap pagi. kamu yang memaksakubangun dari kasur dan selimutku yang nyaman dan menariku untuk membuka jendela sembari berbisik "selamat pagi". ah.. indahnya.. dulu aku tidak pernah tau kenapa, apa dan siapa yang akan menjadi tujuan dalam hidup. tidak pernah tau kemana, kapan dan bagaimana hidupku kelak. sampaisekarangpun aku masih belum benara benar tau. sejuurnya. orang bijak bilang bahwa menjadi 'berarti' adalah tujuan yang palik hakiki, yang paling mutlak dibutuhkan oleh semua umat manusia. iyakah?. apakah setiap manusia peduli dengan perkara ini? dalam hal apa kita ingin menadi berarti?. kepada siapa kita harus menjadi berarti? kamu? mereka?. ah sudah lah,.. kamu disana.. apakah kamu sendiri sudah menemukan siapa yang akan kamu beri arti? apakah aku? atau mereka? .. aku tidak yakin kamu punya jawabanya.. karena kamu bisa membahagiakan semua orang. karena aku tau bahwa kamu ingin selalu memberi arti kepada se...