Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Telisik Balik 2019

Mari kita coba telisik apa saja yang terjadi pada diri saya  di 2019. 2019 menjadi tahun yang cukup menarik dalam hidup saya.  setidaknya tahun ini banyak pencapaian pencapaian kecil dalam hidup saya. menjadi tahun "kembali" bagi saya . tahun dimana saya mulai melakukan hal-hal yang saya sukai kembali. menjadi orang yang lebih jujur terhadap siapa diri saya sendiri.  1. Turun berat badan 9 Kilogram  saya mulai menjaga pola makan dan merutinkan olahraga kembali. saya sadar bahwa semenjak saya lulus kuliah di 2015  hingga terbelenggu dunia kerja setidaknya saya naik bobot hingga 15 kilo.  bukan angka yang kecil unrtuk rentang waktu 3.5 tahun. saya mulai menjalankan berbagai macam olahraga:  mulai rutin lari 5 km / minggu hingga pernah mencapai titik terjauh saya 30 km/ week . pertama kalinya saya rutin lari setidaknya hngga 6 bulan pertama awal tahun 2019 . pertama kalinya mengikuti acara danamon running 2019 sejauh 15 km. pertama kalin...

Melipat jarak

Kecintaan pada Tuhan semestinya dihadirkan secara utuh untuk seluruh ciptaan Nya. Bukan hanya terbatas pada apa yang kita sebagai individu bisa "terima" secara akal nalar atau  "sukai". Saya meyakini bahwa  segala yang ada di dunia ini hadir  sebagai kebaikan. Namun keterbatasan ilmu,  akal dan logika berpikir manusia lah yang  membuat kita merasa perlu untuk membatasi mana yang disebut hitam dan mana putih. Mana yang dianggap  baik dan mana yang buruk. Dan saya percaya bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan keburukan. Hanya manusia yang salah "mengelola" atau "tidak tau" apa "fadila" dibalik segala rupa perkara. "Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah:216) Ketidaktahuan adalah fitrah manusia. Sebagaimana kita merasa mengenal atau bahka...

Sebuah Konsepsi : Kebenaran, Kebaikan & Kebijaksanaan

Manusia adalah mahluk Tuhan yang terlampau jumawa.  melihat segala sesuatu hanya dari paradigma mereka semata.  yang mereka deru-deramkan sebagai kebajikan. namun untuk siapa ? mereka saling menggolongkan, sekan terlahir dari moyang yang berbeda.  kini telah tiba masa. masa dimana manusia benar bermusuhan dengan manusia benar . masa dimana kebijaksanaan hanya tumbuh sebagai dogma yang otoritatif.  masa dimana kebijaksanaan hanya serupa dongeng klasik pengantar tidur dan pemanis malam.  sebagai manusia,seyogyanya kita sadari. kebaikan tak akan pernah lahir  lahir ketika Kebenaran tidak dibungkus dengan akal budi. ingatlah  Kebijaksanaan bertumpu pada kebajikan-mu,  kebajikan bertumpu pada kebaikan-mu,  kebaikan bertumpu pada kebenaran-mu,  kebenaran bertumpu pada Tuhan. jika yang kau ucapkan adalah kebenaran.  apakah mungkin sebuah kebenaran menghasilkan pertikaian ? **** "kebenaran...