Dari jendela pesawat kulihat gugusan pulau coklat yang tersusun manis seakan akan seperti kacang yang terapung diatas jelly. dalam benakku Gugusan kacang itu seperti dikelilingi fla yang melahirkan gradasi warna dari hijau toska hingga ke biru tua. Dari atas pesawat terlihat gagahnya puncak Rinjani yang membuai para pendaki , melihat megahnya Tambora yang kondang dengan kisah “ a year without a sun ” di eropa, serta eksotisme labuhan bajo di batas antara flores dan Sumbawa. Aku terkesima menatapnya. Meskipun mata sebenarnya mulai mengantuk tapi pemandangan seperti ini terlalu sayang untuk di lewatkan. Aku terlalu antusias menikmati “titik tertimurku” yang semakin menjauh setiap detiknya. mesin pesawat mulai padam, cuaca yang panas-terik berbaur dengan udara yang kering menyapa kulitku ketika turun dari pesawat. tepat pukul 10:30 pesawat yang aku tumpangi mendarat di bandara eltari kupang. sebuah patung sasando besar menyapa hangat ketik...