Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Hai Kamu!

Hai Kamu, apa kabarmu disana? Masihkah kamu mainkan ujung jarimu sembari sedikit merunduk malu malu ketika bertemu denganku, dulu ?. aku masih ingat caramu menatapku ketika kita bertemu setelah kita menantikan pertemuan itu sekian lama. Mengalihkan pandanganmu sejenak dari pandangan mataku sambil menyapa dengan “hai” yang singkat namun dilanjutkan dengan senyuman yang buatku, mengemaskan. Hai apa kabarmu sekarang? Masihkah kamu menolak ketika ada seseorang yang mengajakmu makan lotek atau gado gado karena kamu lebih suka memakan sepiring ketoprak ? masihkah kamu suka terlambat seperti biasanya? Masihkah kau suka berpergian mengunakan dengan sepasang flatshoes atau sandal “crocks” ?   membiarkan sedikit tumitmu terlihat dan memberikan kesan kasual pada penampilanmu, yang jujur saja aku suka. Hai kamu, ingatkah bahwa dulu kita sering memperbincangkan kenestapaan hubungan kita? Betapa sulitnya kita menemukan waktu bersama, perbedaan kalender akademis bedebah yang menyeb...

Dialog Imajiner

"aku melihat sinar sore itu.. pudar pelahan mulai membiru" "lalu apa yang kamu tunggu?, bergegaslah!" "aku sedang tidak ingin terburu buru.." "kau gila! , segera cari orang "lain" kamu tidak akan mamapu sendiri!" "jika memang harus, akan kucoba" "kau tidak bisa! dan tak akan pernah bisa!" "bukankah setiap pilihan selalu menghadirkan konsekuensi ? menghadirkan percabangan antar menjadi  gagal atau menjadi berhasil ?" "aku yakin kau gagal! , kau tak mampu sendiri! pegang ucapanku ini! kau LEMAH" "enyahlah !"  "cepat atau lambat!" "waktu akan membungkam mulut besarmu" "aku tahu, namun kau tak akan bisa mengabaikanku esok hari! kau terlalu lemah untuk sendiri!"  "enyahlah, bayanganku. petang telah datang! aku ingin berdiri tegak sendiri. untuk mengabaikanmu!"  "esok pagi kita akan berjumpa lagi!" ...

Epilog sore hari- Menjadi Berarti : sebuah definisi

Sejatinya, hal apakah yang menjadikan seseorang menjadi berarti? sebuah pertanyaan yang terus dilahirkan dan direngkarnasikan berulang kali tanpa menemui jawaban yang pasti. apakah itu "berarti"? hingga sepotong-kata-berimbuhan-tersebut adalah sesuatu yang mustahil untuk di artikan secara terminologis.  atau mungkin "berarti" memang diciptakan bukan untuk diartikan atau bakan untuk diukur. mungkin saja  "berarti" adalah sesiatu yang fana dan metafisis. sehingga tidak dapat didefinisikan secara mutlak sebagai sebuah postulat yang baku dan rigid. berarti seperti  sesuatu norma relatif  bagi setiap peradaban dimana pun  itu. ditanah tanah gersang itu..  maupun di padang tundra yang dingin dan mencekik itu. bung karno dan habibie menjadi berarti karena keberanian, tekad dan pemikiranya yang besar. bahkan hitler dan stalin pun menjadi berarti meski dengan hidup yang dipenuhi ambisi. menjadi berarti ternyata bukan soal benar-salah ataupun ...