Langsung ke konten utama

Epilog sore hari- Menjadi Berarti : sebuah definisi


Sejatinya, hal apakah yang menjadikan seseorang menjadi berarti?

sebuah pertanyaan yang terus dilahirkan dan direngkarnasikan berulang kali tanpa menemui jawaban yang pasti.

apakah itu "berarti"? hingga sepotong-kata-berimbuhan-tersebut adalah sesuatu yang mustahil untuk di artikan secara terminologis.

 atau mungkin "berarti" memang diciptakan bukan untuk diartikan atau bakan untuk diukur.

mungkin saja  "berarti" adalah sesiatu yang fana dan metafisis. sehingga tidak dapat didefinisikan secara mutlak sebagai sebuah postulat yang baku dan rigid.

berarti seperti  sesuatu norma relatif  bagi setiap peradaban dimana pun  itu. ditanah tanah gersang itu..  maupun di padang tundra yang dingin dan mencekik itu.

bung karno dan habibie menjadi berarti karena keberanian, tekad dan pemikiranya yang besar.

bahkan hitler dan stalin pun menjadi berarti meski dengan hidup yang dipenuhi ambisi.

menjadi berarti ternyata bukan soal benar-salah ataupun besar-kecil.

dari sini aku sadar bahwa berati adalah suatu kata kerja transitif.

ya...kata kerja yang tidak akan pernah memiliki arti secara normatif bila tidak dilenhkapi objek.

sebuah kata kerja yang harus dikejar dalam hidup untuk memberikan suatu perubahan pada orang lain. apapun itu. dan dimanapun itu.

yang aku tau..

sejatinya setiap orang telah menjadi berarti semenjak pertama kali dia menjabatkan tangan.

menggemggam erat dan dalam untuk tampil dan ambil bagian dalam urusan orang lain.

menyatakan diri untuk menjdai bagian dalam hidup orang lain. untuk urusan apapun itu. untuk makna apapun itu.

untuk menjadi berarti. kita tidak boleh sendiri.

untuk menjadi beerarti kita perlu orang lain.

sore ini, cahaya kuning itu.. menjadi sedikit bias oleh asap tipis yang membumbung perlahan.

asap itu membumbung dan terus menyamarkan.
memenuhi langit dengan  kekesongan.
sore ini aku memandang langit dan mencoba memdefinisikan ulang arti kebenaran dalam hidupku.

mencoba mendefinisikan ulang tujuan hidupku.
mencoba berdamai dan dan berkompromi dengan ambisi.

aku memutuskan untuk menjadi "berarti"

( foto : sore ini. dalam ragu  ditepi jogging track gor susilo sudarman , unsoed  )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

somos libres siempre solamente por tu vas!

Sei mangkei ranger - Jilid 1  hari ini, ditempat yang sama, saat kita memulai segalanya.. sabagian dari kita kini telah "selesai" melewatinya.. sebagian dari mereka telah berpamitan. melesat menuju takdir masing masing untuk mencoba meraih pengharapan ditempat yang lain.. bagi sebagian dari kita.. mungkin ini adalah titik penghabisan. bagi sebagian lainya mungkin kita masih memiliki alasan untuk bertahan.. dari titik yang sama saya  akan-selalu-tetap-akan mendoakan.. bahwa dengan segala pilihan yang kita ambil maka kita  akan menemukan jawaban.. bagi mereka yang masih bertahan.. semoga kita dikuatkan.. karena hal terpenting untuk teteap bertahan adalah dengan menemukan alasan.. bagi mereka yang masih berjuang maka teteaplah melihat kedepan. mengingat tujuan akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat. dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh setiap harinya.. ya.. hidup ribuan kilometer jauh dari "rumah" bukanlah hal yang mudah. kita tau...

Cerita Awan Biru

awan sirus yang tipis lembut membaur di  langit biru disiang bolong. Angin timur yang yeng bertiup kencang seakan mebentuk guratan-guratan tipis yang melingkar parabol mengikuti arah angin. Butiran uap air itu kini telah jenuh di ketinggian. Hadir dari tanah permukaan, dari daun-daun hijau serabutan, datang dari hilir yang syahdu dan juga hulu yang teduh. Butian uap itu kini telah memadu, dan bergerak bersama dalam keteraturan.  Dalam sebuah tatanan alam yang telah digariskan oleh sang Maha. Awan sirus yang tipis memberi rona yang berbeda di langit luas. Langit yang berwarna biru kini memiliki corak garis tipis mengurat dari sisi timur dan mulai membarat. Awan sirus memberi keteduhan tanpa menghasikan hujan sekaligus membawa tenang saat terik semangat menyapa bumi.   Butiran uap air tidak pernah mempertanyakan mengapa ia harus selalu berpindah seakan tak memiliki rumah. Mereka bahkan tak tahu lahir dari mana. Apakah dari tanah permukaan? Atau merupakan bagian dari ...

Numpak montor sinambi sawan tangis utowo mikul dhawet sinambi rengeng-rengeng

Berlari, maju dan melesat - begitulah kiranya setiap manusia kini berhasrat untuk saling mendahului. Siapa yang lebih cepat bekerja, siapa yang lebih giat berpacu , siapa yang lebih cekatan menangkap peluang maka dialah yang akan maju menjadi pemenang.  Disadari atau tidak dalam setiap dari diri manusia , selalu ada singa bernama ambisi yang rasanya selalu ingin dipuaskan dan  diberi makan. serupa bara api, ambisi haruslah selalu ada dalam diri manusia bukan hanya agar selalu hangat-terang-menyala hidupnya  namun juga agar tidak pandir tingkah lakunya.  ambisi harus ditakar secara jeli agar hidup kita sebagai manusia menjadi seimbang. tidaklah menjadi pribadi yang mabuk akan ambisi dan  berkacamata kuda, atau juga bukan menjadi pribadi yang nerimo in pangdum  saja dimana seakan-akan nasib adalah hadiah Tuhan yang turun begitu saja dari langit.  Hiduplah dengan api-unggun-bernama-ambisi didalam dirimu, dimana di sekelilinya telah terdapat...