Langsung ke konten utama

Postingan

Bersikap Masa Bodoh, Nyaman Menjadi Berbeda

Hari ini pukul 7 pagi riza ,teman sekaligus tetangga ontrakan saya mngajak saya pergi ke Jakarta. Kami hari ini berencana menjadi “turis” . menjelajah Kawasan senen – gambir hanya untuk sekedar menenteng kamera , bejalan tanpa tujuan dan memotret apa yang saja yang kami temui dipinggir jalan. Cuaca cukup mendung dengan jalanan sedikit basah sisa hujan semalam kami tempuh dengan perasaan setengah mengantuk. Selama perjalann kami ngobrol ngalor ngidul sekenanya sekedar melepas rasa kantuk . hingga kami menemukan salah satu topik yang cukup menarik yaitu tentang bagaimana sikap   kami dalam meresponse “pergunjingan” dan “huru-hara” sudut pandang orang lain terhadap kita. Setidaknya ada dua hal yang menurut kami membuat hidup menjadi tidak Bahagia. Dan pada umumnya kita kan lebih bisa menghargai anugerah   dalam hidup sejalan bertambanhya usia dan tingkat kedewasaan kita. Yang pertama adalah salah dalam memposisikan diri di anatara ekspektasi orang lain dan realit...
Postingan terbaru

Telisik Balik 2019

Mari kita coba telisik apa saja yang terjadi pada diri saya  di 2019. 2019 menjadi tahun yang cukup menarik dalam hidup saya.  setidaknya tahun ini banyak pencapaian pencapaian kecil dalam hidup saya. menjadi tahun "kembali" bagi saya . tahun dimana saya mulai melakukan hal-hal yang saya sukai kembali. menjadi orang yang lebih jujur terhadap siapa diri saya sendiri.  1. Turun berat badan 9 Kilogram  saya mulai menjaga pola makan dan merutinkan olahraga kembali. saya sadar bahwa semenjak saya lulus kuliah di 2015  hingga terbelenggu dunia kerja setidaknya saya naik bobot hingga 15 kilo.  bukan angka yang kecil unrtuk rentang waktu 3.5 tahun. saya mulai menjalankan berbagai macam olahraga:  mulai rutin lari 5 km / minggu hingga pernah mencapai titik terjauh saya 30 km/ week . pertama kalinya saya rutin lari setidaknya hngga 6 bulan pertama awal tahun 2019 . pertama kalinya mengikuti acara danamon running 2019 sejauh 15 km. pertama kalin...

Melipat jarak

Kecintaan pada Tuhan semestinya dihadirkan secara utuh untuk seluruh ciptaan Nya. Bukan hanya terbatas pada apa yang kita sebagai individu bisa "terima" secara akal nalar atau  "sukai". Saya meyakini bahwa  segala yang ada di dunia ini hadir  sebagai kebaikan. Namun keterbatasan ilmu,  akal dan logika berpikir manusia lah yang  membuat kita merasa perlu untuk membatasi mana yang disebut hitam dan mana putih. Mana yang dianggap  baik dan mana yang buruk. Dan saya percaya bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan keburukan. Hanya manusia yang salah "mengelola" atau "tidak tau" apa "fadila" dibalik segala rupa perkara. "Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”  (QS. Al-Baqarah:216) Ketidaktahuan adalah fitrah manusia. Sebagaimana kita merasa mengenal atau bahka...

Sebuah Konsepsi : Kebenaran, Kebaikan & Kebijaksanaan

Manusia adalah mahluk Tuhan yang terlampau jumawa.  melihat segala sesuatu hanya dari paradigma mereka semata.  yang mereka deru-deramkan sebagai kebajikan. namun untuk siapa ? mereka saling menggolongkan, sekan terlahir dari moyang yang berbeda.  kini telah tiba masa. masa dimana manusia benar bermusuhan dengan manusia benar . masa dimana kebijaksanaan hanya tumbuh sebagai dogma yang otoritatif.  masa dimana kebijaksanaan hanya serupa dongeng klasik pengantar tidur dan pemanis malam.  sebagai manusia,seyogyanya kita sadari. kebaikan tak akan pernah lahir  lahir ketika Kebenaran tidak dibungkus dengan akal budi. ingatlah  Kebijaksanaan bertumpu pada kebajikan-mu,  kebajikan bertumpu pada kebaikan-mu,  kebaikan bertumpu pada kebenaran-mu,  kebenaran bertumpu pada Tuhan. jika yang kau ucapkan adalah kebenaran.  apakah mungkin sebuah kebenaran menghasilkan pertikaian ? **** "kebenaran...

Numpak montor sinambi sawan tangis utowo mikul dhawet sinambi rengeng-rengeng

Berlari, maju dan melesat - begitulah kiranya setiap manusia kini berhasrat untuk saling mendahului. Siapa yang lebih cepat bekerja, siapa yang lebih giat berpacu , siapa yang lebih cekatan menangkap peluang maka dialah yang akan maju menjadi pemenang.  Disadari atau tidak dalam setiap dari diri manusia , selalu ada singa bernama ambisi yang rasanya selalu ingin dipuaskan dan  diberi makan. serupa bara api, ambisi haruslah selalu ada dalam diri manusia bukan hanya agar selalu hangat-terang-menyala hidupnya  namun juga agar tidak pandir tingkah lakunya.  ambisi harus ditakar secara jeli agar hidup kita sebagai manusia menjadi seimbang. tidaklah menjadi pribadi yang mabuk akan ambisi dan  berkacamata kuda, atau juga bukan menjadi pribadi yang nerimo in pangdum  saja dimana seakan-akan nasib adalah hadiah Tuhan yang turun begitu saja dari langit.  Hiduplah dengan api-unggun-bernama-ambisi didalam dirimu, dimana di sekelilinya telah terdapat...

Menulis Adalah Bekerja Untuk Keabadian

Matahari sudah naik diubun-ubun, tanpa gerutu dan tanpa siasat membuat kepala pening dan mata sedikit kabur. hari ini saya niatkan  untuk rehat dari setumpuk kerja dan  memulai untuk menulis kembali setelah kurang lebih 1.5 tahun berhenti memainkan jari saya diatas keyboard untuk berbagi sekelumit cerita, buah pemikiran atau sekedar melakukan refleksi dan kontemplasi diri. ya.. tidak bisa saya pungkiri bahwa saya rindu menulis, tentu dengan segala keterbatasan kosa-kata, wawasan kesusatraan serta kemahiran saya mengetik (sungguh point terakhir menjadi salah satu poin yang paling ramai mendapat sorotan khalayak luas). Namun dibalik seluruh keterbatasan tersebut saya masih, tetap dan terlalu mencintai dunia ini, dunia membaca dan menulis. (Romantisme kopi, buku dan cuaca mendung) Belenggu  Menjadi seorang engineer yang nyasar secara sadar, penuh dan utuh membelot mencintai dunia memoar & sastra mungkin bukanlah hal yang lumrah saat ini. kondisi memaksa...

Jika Suatu Hari Nanti

kita adalah dua orang cucu adam yang sedang berbahagia merajut benang-benang harapan dengan seksama.. memuali segalanya dengan tawa,  meski acap kali kita bertengakar karena perihal sederhana.. kita adalah dua cucu adam yang mengagumi dalam diam.. mencoba menghiburmu pelan pelan agar senyumu tak lagi masam.. kita adalah dua cucu adam yang mabuk-mandam berharap kerja segera usai dan matahri segera tenggelam. agar bersamamu, aku bersekutu dengan siang untuk menyiasati malam. jika suatu hari nanti. ada sedih yang hadir untuk menertawakanmu kembali. jika suatu saat nanti. ada cerita yang ingin engaku bagi. jika pada saatnya nanti.  kau lupa cara  tersenyum sesaat setelah terbit matahari.. kamu tau ada aku, yang akan tetap menunggumu disini.. menemanimu dengan sepenuh hati,   mendengarkanmu sepanjang hari lengkap dengan secangkir kopi.