Langsung ke konten utama

Hujan Tidak Memilih dan Tuhan Tidak Pula Membeda-Bedakan.

kamar hijau , yogyakarta 
13 : 47 WIB 

“Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua"


(Catatan Seorang Demonstran,soe hok gie  h. 96)

hari ini terjadi hal yang lama tak kujumpai.....sebuah  hujan.
ya rintik rintik air tipis turun dari langit membasahi jalan berdebu yogyakarta.... ini adalah hujan pertama yang datang ditengah kemarau .. sebuah anomali, batinku.... hujan selalu menjadi salah satu hal yang menyenangkan.... terutama ketika bau "khas" mulai menyeruak ketika tetes air mullai menyentuh tanah.... melegakan dan penuh kesegaran..


hujan merupakan limpahan rahmat bagi manusia... limpahan rahmat yang dikirimkan oleh sang Maha kepada semua makhluknya tanpa terkecuali... kepada tanaman agar mereka menumbuhkan kuncup kuncup hijau yang baru.... kepada hewan agar mereka merasakan segar,.... dan bagi   mereka yang berbuat baik bahkan juga  kepada mereka yang berbuat keliru.....
 dalam perkara ini, hujan tidak pernah memilih dan  Tuhan tidak pula membeda bedakan.

"bahwa perbedaan tidak hanya sebagai sebuah pilihan, tetapi juga keadaan yang diciptakan  Tuhan. bukan urusan kita untuk membuat seisi bumi ini menjadi seragam." -pandji 


ketika kutulis kutiapan diatas tiba tiba timbul sebuah pertanyaan ..jika Tuhan saja tak pernaah membeda beadakan maka kenapa kita sebagai manusia justru masih membeda bedakan satu sama lain??.... mebedakan yang hitam dan yang putih.. membedakan sikaya dan simiskin..yang berkuasa dan dan yang jelata .... 
perbedaan merupakan sesuatu yang harusnya disikapi secara bijak.. perbedahan harusnya menjadi sesuatu yang dimakanai sebagai "pelengkap" bukan sebaliknya perbedaan justru menjadi alat  "pemecah". 
banyak orang menyikapi perbedaan dengan cara yang salah.... perbedaan mereka "adu" dan "pertentangkan" dengan segala argumen sok pintar yang keluar dari lidah mereka yang berlumur kebohongan. media berlomba-lomba  menghadirkan acara DEBAT yang sama sekali tidak mendidik. argumen murahan yang dilontarkan hingga mengerutkan nadi dileher mereka. mereka yang bisa menyulut amarah dan mempermalukan lawan justru menjadi pemenang.  saat ini dunia terlalu terkotak kotak, dunia telah diselimuti egoisme yang yang lebih didorong oleh ambisi pribadi daripada sebuah "kebenaran". dunia ini menjadi tidak nyaman dan memuakan. 

“Seorang filsuf Yunani pernah berkata bahwa nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan tersial adalah umur tua"  ungkapan tersebut kini terasa semakin nyata. saat ini  hidup tak lebih dari sekedar  parodi.. mengelikan. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

somos libres siempre solamente por tu vas!

Sei mangkei ranger - Jilid 1  hari ini, ditempat yang sama, saat kita memulai segalanya.. sabagian dari kita kini telah "selesai" melewatinya.. sebagian dari mereka telah berpamitan. melesat menuju takdir masing masing untuk mencoba meraih pengharapan ditempat yang lain.. bagi sebagian dari kita.. mungkin ini adalah titik penghabisan. bagi sebagian lainya mungkin kita masih memiliki alasan untuk bertahan.. dari titik yang sama saya  akan-selalu-tetap-akan mendoakan.. bahwa dengan segala pilihan yang kita ambil maka kita  akan menemukan jawaban.. bagi mereka yang masih bertahan.. semoga kita dikuatkan.. karena hal terpenting untuk teteap bertahan adalah dengan menemukan alasan.. bagi mereka yang masih berjuang maka teteaplah melihat kedepan. mengingat tujuan akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat. dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh setiap harinya.. ya.. hidup ribuan kilometer jauh dari "rumah" bukanlah hal yang mudah. kita tau...

Cerita Awan Biru

awan sirus yang tipis lembut membaur di  langit biru disiang bolong. Angin timur yang yeng bertiup kencang seakan mebentuk guratan-guratan tipis yang melingkar parabol mengikuti arah angin. Butiran uap air itu kini telah jenuh di ketinggian. Hadir dari tanah permukaan, dari daun-daun hijau serabutan, datang dari hilir yang syahdu dan juga hulu yang teduh. Butian uap itu kini telah memadu, dan bergerak bersama dalam keteraturan.  Dalam sebuah tatanan alam yang telah digariskan oleh sang Maha. Awan sirus yang tipis memberi rona yang berbeda di langit luas. Langit yang berwarna biru kini memiliki corak garis tipis mengurat dari sisi timur dan mulai membarat. Awan sirus memberi keteduhan tanpa menghasikan hujan sekaligus membawa tenang saat terik semangat menyapa bumi.   Butiran uap air tidak pernah mempertanyakan mengapa ia harus selalu berpindah seakan tak memiliki rumah. Mereka bahkan tak tahu lahir dari mana. Apakah dari tanah permukaan? Atau merupakan bagian dari ...

Numpak montor sinambi sawan tangis utowo mikul dhawet sinambi rengeng-rengeng

Berlari, maju dan melesat - begitulah kiranya setiap manusia kini berhasrat untuk saling mendahului. Siapa yang lebih cepat bekerja, siapa yang lebih giat berpacu , siapa yang lebih cekatan menangkap peluang maka dialah yang akan maju menjadi pemenang.  Disadari atau tidak dalam setiap dari diri manusia , selalu ada singa bernama ambisi yang rasanya selalu ingin dipuaskan dan  diberi makan. serupa bara api, ambisi haruslah selalu ada dalam diri manusia bukan hanya agar selalu hangat-terang-menyala hidupnya  namun juga agar tidak pandir tingkah lakunya.  ambisi harus ditakar secara jeli agar hidup kita sebagai manusia menjadi seimbang. tidaklah menjadi pribadi yang mabuk akan ambisi dan  berkacamata kuda, atau juga bukan menjadi pribadi yang nerimo in pangdum  saja dimana seakan-akan nasib adalah hadiah Tuhan yang turun begitu saja dari langit.  Hiduplah dengan api-unggun-bernama-ambisi didalam dirimu, dimana di sekelilinya telah terdapat...